Pages

Akhir Cerita

Inikah akhir cerita kita?
Mungkin, bisa jadi, atau masih ada seberkas sinar harapan untuk kita kembali bersama? Buat aku itu semua sudah cukup. Apa yang kuperjuangkan telah sampai pada batasnya, bukan karna aku tidak mau untuk memperjuangkan cintaku lagi sayang, tapi aku tak mau jika akhir nya aku hanya cinta sendiri. sudah cukup kesakitan yang kurasakan karna semua kebohongan mu, karna semua kepalsuan mu, karna semua drama yang kau mainkan berujung sangat pahit untuk ku telan.
Entah apa yang salah dengan ku sehingga kau tega buat ku terluka. Sungguh sampai hati kau buat hidupku ini jadi tak berarti dimata mu. dimana kau bisa semena-mena untuk datang dan pergi sesuka hatimu. kau hanya datang saat kau butuh aku, sebentar kau bilang sayang tapi sesaat kemudian kau bersama yang lain. inikah yang kau janjikan dahulu? mulut mu yang begitu manis mengatakan banyak hal tentang cinta dan kasih sayang serta ketulusan bahkan kesetiaan. Cukup lama aku terbuai oleh semua itu, hingga aku tersadar bahwa itu semua hanyalah angin surga. Kebahagiaan instan yang pertama kudapatkan dari social media twitter. Tapi apakah harus berakhir seperti ini? mungkin memang sudah jalannya seperti ini. Kita sebagai manusia bisa apa? hanya bisa berusaha dan berencana bukan?

Kebahagiaan yang kurasakan dulu, kini berubah menjadi kesakitan yang sangat menyiksa ku. Ingin rasanya aku bertanya kepadanya, tapi aku rasa semua itu akan percuma. Karna aku tak akan pernah mendapatkan sebuah kejujuran darimu. Mungkin suatu hari nanti semua itu akan terjawab seiring berjalan nya waktu. dan aku masih percaya bahwa penyesalan akan selalu datang terlambat dan akan selalu ada di akhir cerita. Sekalipun itu ada di akhir tulisan ku ini

Walau bagamanapun, kau akan slalu jadi bagian dari perjalanan hidupku. dan aku tidak akan pernah berniat untuk membuang kisah kita ini walaupun hanya secuil, biarlah baik dan buruk perjalanan kita yang singkat ini menjadi pembelajaranku untuk memulai kisah baru lain nya. semoga akan banyak hikmah dari semua yang sudah kita lalui bersama. dan kau pun masih selalu ada di setiap doaku setelah selesai beribadah. Semua tentang mu akan tetap tersimpan rapih di tempat yang semestinya. Aku yakin waktu akan merubah semua tentangmu, mungkin aku masih kurang sabar dalam menghadapimu, mungkin juga aku yang belum mampu memahami mu sepenuhnya. kini semua itu masih menjadi mungkin, sampai sang waktu menjawab semuanya. Tidak ada yang perlu dipersalahkan dari semua kejadian ini, hanya saja kenyataan sedang tak berpihak pada kita.

Aku memang masih menyayangimu, masih ingin bersamamu, dan masih ingin memilikimu seutuhnya. Tapi aku tak mau semua itu menjadi suatu Obsesi yang harus aku dapatkan, meski harus menggunakan cara yang salah. Oleh karna itu sudah cukup bagiku untuk memperjuangkan apa yang seharusnya aku perjuangkan. dan kini mungkin saatnya untuk ku melepaskan apa yang sudah tak dapat lagi ku genggam. walaupun sebenarnya ini akan sangat berat bagiku, tapi itu semua harus kulakukan. Aku melepasmu bukan karna aku sudah tak menyayangimu, tapi karna aku memilih menjaga hatiku agar tidak lebih terluka. Bukan juga karna aku tak mampu, tapi mungkin karna kau yang ingin pergi.

Pergilah Sayang, jalani apa yang sudah kau pilih sebagai pilihan hidupmu. aku hanya dapat melihatmu menjauh dan pergi. jalani takdirmu, hingga mungkin suatu saat nanti kita ditakdirkan kembali bersama dalam keadaan yang berbeda. Seperti yang pernah di katakan Ayahku ketika beliau sedang melewati masa-masa sulit di rumah sakit pada ku. 

" Jangan pernah takut untuk kehilangan sesuatu yang kita sayangi, tapi kita juga harus punya sesuatu untuk bisa merasa kehilangan, dan yang bisa kita lakukan sebagai manusia adalah terus mencoba dan jangan pernah takut untuk melangkah. karna tidak semua kesempatan datang menghampiri, dan kita masih bisa berharap untuk terus mencoba mendapatkan semua. Dan kita harus selalu ingat bahwa sebuah akhir bisa menjadi suatu permulaan. "

#21082013-IPRV-568


Tidak ada komentar:

Posting Komentar