Pages

Pertemuan Singkat

Perasaan bingung sebingung bingungnya, mungkin itu yang dapat kugambarkan tentang perasakanku saat ini. Sesak yang sama, keraguan yang sama ketika aku dihadapkan pada pilihan. Andai saja kalian tau tentang ceritaku dengan wanita ini, dan seberapa kuat senyumnya sehingga dapat menegakkan langkahku disini, serta seberapa kuat tatapan matanya ketika aku hanya dapat melihatnya dalam layar skype, dan betapa indah wajahnya saat melihatnya tertidur pulas. Sampai koneksi memisahkan kita dalam skype.

Dan tanpa disadari perasaan ini mulai dalam padanya, aku tak pernah memikirkan perpisahan selama ini. Karna mungkin aku terlampau yakin dengan apa yang aku rasakan padanya selama ini, tapi ternya hal yang begitu tak ingin kupikirkan pada akhirnya terpaksa muncul di otakku. berawal dari pertemuan singkat malam itu dia menunjukkan sikap yang sangat berbeda. Mungkin aku tak seperti apa yang diharapkannya, aku tak seperti apa yang di bayangkannya, tiba-tiba saja keraguan itu muncul sangatlah jelas di raut wajahnya. Wajah yang begitu indah kulihat di layar laptop ketika aku berjauhan dengannya seketika itu pula berubah menjadi wajah yang penuh keraguan ketika dia pertama melihatku. Mungkin dia tak mengatakannya, tapi sikap dan raut wajahnya tak cukup kuat menyembunyikan semua itu darinya. Tapi kembali aku berfikir mungkin keadaan lingkunganlah yang membuatnya seperti itu atau memang benar apa yang aku lihat lewat wajah nya.

Padahal dari semua sikapku tak mungkin dia tak tahu bahwa aku punya perasaan lebih padanya, Dari semua ceritaku tak mungkin dia tak paham aku menaruh harapan yang sangat besar padanya. Aku terlalu yakin akan perasaanku, mungkin disitulah kesalahanku. terlalu egois menaruh banyak harapan sebelum mempunyai suatu kepastian. Aku tak bisa menyalahkan siapa-siapa dan tak bisa mengkambinghitamkan siapapun dalam hal ini, bukanlah dalam Cinta tak pernah ada yang salah?

Mengetahui keadaan yang mencekam seperti kemarin aku jadi malas tersenyum dan berbicara banyak tentang perasaanku kepada orang lain. Aku memilih diam dan menutup rapat-rapat mulut ini pada setiap kesempatan yang minta diledakkan lewat curhat-curhat kecil. Kamu adalah wanita yang selalu kubawa dalam cerita-ceritaku, kamu yang selalu mengisi hari-hariku sebulan terakhir ini, kamu adalah alasanku untuk selalu bersemangat setiap kali aku bangun dari tidurku. tapi kenapa setelah perjumpaan itu kamu menjadi begitu tinggi untuk di gapai, dan terlalu misterius untuk aku mengerti jalan pikirannya. kini setiap kali aku mendengar suaranya aku berusaha meyakinkan diriku, bahwa aku harus siap jika aku harus kehilangannya. karna Sejatinya Cinta adalah ikhlas melihat orang yang kita Cintai bahagia meskipun dia tak pernah menjadikanku sebagai pilihan satu satunya.

Keyakinanku kini berubah menjadi keraguan yang sangat besar, apakah aku tak berusaha memahami apakah hubungan yang kita jalani selama ini adalah ketertarikan sesaat atau hanya sarana penyembuhan luka hati kita? Memang kami tertawa bersama, menghabiskan banyak waktu bersama walaupun terbatas dalam layar skype tapi segalanya terasa indah. tapi kenapa tak ada ledakkan yang begitu menyenangkan darinya ketika kita benar-benar bertemu? Kini kamu telah terlanjur menjadi gumpalan bayang-bayang di otakku. semakin aku berusaha melawan semakin aku tak bisa menerima bahwa kamu tak lagi sama seperti saat kita belum bertemu. Kini aku hanya dapat berusaha mengerti yang terjadi dan berusaha pasrah dengan kenyataan yang memang harus aku ketahui.

Aku tak ingin di bohongi oleh kesemuan yang membahagiakan, lebih baik kenyataan yang memilukan tapi penuh dengan kejelasan. Jika mungkin aku tak sempat membuat dia tersenyum, tolong inilah permintaanku Tuhan.. Bahagiakanlah dia, buatlah dia terus tersenyum, walaupun aku hanya dapat melihatnya dari jauh. semoga saja aku masih punya kesempatan untuk kembali dapat menatap wajahnya dan menggenggam erat tangannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar