Pages

Cerita dr Bandung Part 2 "Salahkah Jika"

     Haii haii,, gw mau muter² waktu lagi nih, seperti biasa kembali pada jaman sebelum rekiplik klo kata Kasino. Baiklah walaupun mungkin akan sedikit menguak emosi dan perasaan, tapi gw mencoba untuk tetap menulis kisah ini.  "Salahkah Jika...... " mungkin kata itu yang tepat mewakili cerita ini, dulu pernah ada yg berkata "Kita tidak bisa mencegah atau menghapus perasaan, kita hanya dapat mengendalikannya atau dikendalikan olehnya" dan cerita pun bermula ketika gw punya seorang sahabat, cukup lama gw mengenalnya dan suatu ketika dia suka sama cewe SMA di bandung, orang nya cantik, baik, dan dia blum pernah pacaran selama ini. WHAT ? kls 2 SMA di bandung dengan wajah secantik dia belum pernah pacaran ?

Singkat cerita mereka berkenalan dan mulai menjalin komunikasi yang cukup intens, sobat gw pun akhirnya bercerita tentang sosok perempuan ini, sebut aja namanya DINA. dan setelah panjang lebar cerita tentang si Dina dan seberapa jauh kedekatan mereka berdua, gw pun udah mulai bisa mencerna magsud dari cerita sobat gw ini, karna jelas gw tau bagaimana sikapnya ini terhadap wanita. sobat gw ini tergolong pria yang sangat pemalu untuk mengungkapkan rasa suka terhadap lawan jenis nya, dan celakanya gw adalah orang di garis paling depan yang harus terus berusaha mengcover gerak gerik nya dalam proses perburuan nya terhadap wanita yang mau jadi pacarnya. selalu begitu, lagi dan terulang lagi. tapi nampaknya kali ini tidak seperti biasanya.

bermula dari niat sobat gw ngenalin Dina ke gw, dengan alasan biar gw bisa akrab dengan Dina dan acara nge date gak garing karna kelakuan bodoh sobat gw yang kurang bisa memperlakukan seorang wanita gebetan nya. setelah berkenalan dan berbincang penilaian gw terhadap Dina pun tak seperti apa yang di ceritakan sama sobat gw ini, Dina yang katanya pemalu, lebih sering diem, diajak kemana2 bilang nya terserah, tapi pas kita jalan bertiga suasana begitu amat cair, tawa canda pun selalu menghiasi selama kita bertiga jalan2 di kota bandung, Dina lebih terlihat sebagai sosok wanita yang periang, supple, easy going, cukup modis pada usia nya, dan jaringan social yang cukup luas ternyata setelah gw lebih mengenalnya, ya bisa dibilang mungkin karna pergaulan bandung ya itu2 aja orang nya,.

singkat cerita gw pun memberikan jurus2 jitu ke sobat gw untuk bisa mendapatkan hati Dina, dan tibalah hari dimana sobat gw ini akan menyatakan perasaannya ke Dina, karna gw udah sangat cukup yakin bahwa sobat gw ini sudah dapat diterima oleh Dina untuk menjadi kekasihnya. tempat, waktu, dialog, serta kemungkinan2 yang bisa terjadi udah gw pikirin, gw atur sedemikian mungkin hingga sobat gw tinggal melaksanakan nya saja. tapi di hari itu gw terlibat suatu tragedi kisah kasih juga dengan pacar gw, dan mengharuskan gw untuk pulang saat itu juga, tapi gw percaya sobat gw pasti bisa menjalankan nya walaupun tanpa gw.

seminggu setelah kepergian gw ke jakarta untuk menuntaskan tragedi kisah cinta gw yang berujung tragis karna akhirnya kisah cinta gw harus berakhir, ( untuk detail cerita dan tokoh akan gw ceritain di postingan berikutnya ) gw pun memutuskan untuk kembali ke Bandung dengan sisa sisa serpihan hati gw yang hancur. sesampainya di Bandung gw lebih memilih untuk melanjutkan hidup gw menyendiri, kuliah - pulang, instrospeksi diri, dan mengasingkan diri dari dunia sosial untuk sementara waktu. hampir sebulan ketika semua telfon dan sms yang berisikan ajakan untuk bersosialisasi gw reject dan gw tolak, sampe suatu saat ada no telpon yang tidak ada di contact hp gw.

waktu itu sekitar jam 3 sore pas gw baru balik dari kampus. setelah gw angkat ternyata suara seorang wanita yang bernada seperti ingin menangis berkata : miink, kamu kemana aja sih !! aku nyariin ga ada yang tau kabar kamu, ( dengan suara lirih sedih )kostan kamu dimana ? aku maen yah kesana sekarang.. aku lagi di ciwalk, tadi kaya liat kamu jalan turun dari angkot, aku langsung cari tau no telpon kamu dari shasa. dan gw cuma jawab : ini teh siapa ? no kamu gak ada di hp aku, ( perlu di ketahui klo di bandung klo kita berdialog dengan lawan jenis menggunakan kata "gw/loe" itu dinilai kasar, jadi menggunakan "aku/kamu" ) dan wanita itu pun menjawab : ini Dina miink, aku pengen cerita banyak sama kamu !!

singkat cerita diapun akhirnya maen ke kostan gw, curhat tentang sobat gw sampe airmata deras keluar dari matanya, gw sama sekali blum buka omongan apapun, setelah dia selesai bercerita dan meluapkan emosinya dengan tangisan, gw pun berusaha membuatnya tenang, dan berhasil. suasana agak sedikit mencair. dan seperti biasa gw pun memberikannya nasehat untuk masalah yang sedang dia alami, barulah gw bercerita tentang kisah cinta tragis gw, yang menyebabkan gw harus menyepi dan menghilang untuk sementara waktu. akhirnya jam 9 malem pun dia di jemput oleh sodaranya yang (cantik, sebaya, dan ternyata sama supple nya dengan Dina).

Sejak kejadian itu mereka pun jadi sering singgah ke kostan gw, kadang hingga larut malam dan gw terpaksa mengusir mereka pulang karna mereka harus sekolah. semakin hari semakin serng terjadi sampai gw pun harus berusaha menghindar dari mereka, karna gw tau itu tidak akan berujung baik. singkat cerita hubungan Dina dan sobat gw sudah berjalan normal, tentu nya gw lah actor dibalik mereka berdua. dan gw pun sudah lumayan akrab dengan sepupunya Dina ini, sebut saja namanya Andien. Dina pun sempat berpikir untuk menjodohkan gw dgn si Andien, tapi seketika gw tolak karna alasan gw sekarang lagi belum mau untuk menjalin hubungan untuk waktu dekat ini. ( padahal alasan sebenarnya adalah karna si Andien ini lebih lepas bergaul seperti kebanyakan cewe2 bandung lainnya ) dan disinilah drama pun terjadi, dengan membaiknya hubungan Dina dan sobat gw, makin menjadikan kita bertiga semakin sering bertemu, dan yang gw heran kenapa klo mereka nge date harus ada gw, ntah si sobat gw yang mau ataupun si Dina yg menghendaki, tapi skrng ada personil baru, siapa lagi klo bukan Andien. alasan sobat gw dan andien ngajak kita double date adalah : 
- karna biar gw ga jadi obat nyamuk
- karna agar kita bisa pulang larut malam tanpa harus bikin seribu alasan dgn ortu nya Dina
- karna alasan gw sama Andien pun sama, yaitu sama2 ga enak.
Entah sudah berapa kali kita selalu pergi berempat, sampai liburan ke luar kota pun kita selalu berempat.

tapi pada suatu pagi di bulan Mei , Dina tiba2 saja dateng ke kostan gw, ternyata dia bolos sekolah dan dia mengungkapkan sebuah perasaan yang sangat tidak terduga. diawali dengan canda tawa yang sudah biasa terjadi di antara kita, tiba2 Dina pun berkata : 
" Ndra, aku mau jujur sama kamu terserah kamu mau anggap aku seperti apa nantinya itu hak kamu, jujur aku sebenernya sayang sama kamu ndra, dari pertama aku dikenalin sama kamu, aku udah suka sama kamu, tapi aku harus kecewa karna kamu udah punya pacar, dan ketika aku tau dari sahabat kamu pas dia nembak aku ternyata itu semua kamu yang atur, aku makin yakin bahwa yang mengerti tentang aku itu cuma kamu, bukan dia ndra. terlebih ketika kamu tiba2 menghilang, aku sengaja cari alesan untuk putus sama dia, karna kamu meghilang, aku gak bisa ketemu kamu. aku cari tau kabar kamu, cari tau no telpon kamu  pas aku liat kamu di ciwalk, dan akhirnya aku bisa sering jalan bareng sama kamu lagi, aku bisa sering main kesini, sampe aku bujuk Andien biar mau ikut, aku sadar aku salah, aku juga tau itu gak wajar, tapi aku bener2 ga bisa buang perasaan ini, lama aku berfikir untuk memberanikan diri ngomong ini ke kamu, aku cuma mau kamu tau ndra, nggak lebih. dan ini sudah menjadi pilihanku, untuk mengakhiri semua ini. tadi malem aku udah putus sama sahabatmu, dan tadi aku di anter Andien kesini, aku beranikan diri untuk ngomong ini semua ke kamu. selamat tinggal ndra. " 
Mendapati dina yang tiba² saja berkata seperti itu, gw hanya dapat terpaku diam dan masih nggak percaya semua ini terjadi.

Kamipun sama² terdiam sesaat dalam keheningan, tak lama kemudian Dina pun berlari pergi setelah memberikan secarik kertas di tangan gw. Sempat berusaha gw kejar tapi ternyata Andien sudah menunggu di ujung jalan kostan gw dan dengan secepat kilat toyota vios merah itu pun berlalu pergi. gw pun berjalan kembali menuju kostan sambil membaca isi dari kertas yang di berikan Dina tadi.

" Salahkah aku... ? "
" Cobalah lihat dari sisi aku "

Ending nya gw serahin ke lo semua deh, setiap orang mungkin punya pendapat berbeda untuk menilai cerita ini dari sudut pandang kalian, yang jelas gw sendiri untuk menuliskan cerita ini membutuhkan keberanian karna cerita ini telah terkubur rapat selama lebih dari 6 tahun yang lalu.
tanpa ada seorang pun yang mengetahuinya.

~ kotak bulet kali segitiga ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar